- Back to Home »
- Kapal-kapal Era Pelayaran Trans Atlantik yang Bertahan Hingga Sekarang (Part I)
Sunday, October 20, 2019
Kapal-kapal berikut ini tidak hanya sekedar kapal penumpang mewah, melainkan kapal-kapal yang punya sejarah panjang!!!
Kapal merupakan moda transportasi pertama yang dapat mengatarkan manusia
ke tempat tujuan yang jaraknya ratusan hingga ribuan Kilometer. Kapal juga
merupakan pilihan utama bagi masyarakat pada zaman dahulu yang ingin berpergian
antar benua mengingat pesawat belum ada pada saat itu. Seiring dengan
berjalannya waktu, teknologi pun semakin berkembang pesat. Kapal tidak lagi
menjadi pilihan pertama bagi masyarakat. Peran kapal sudah tergantikan oleh
pesawat yang merupakan moda transportasi lebih cepat serta efisien. Namun
begitu, peran kapal tidak serta merta dan seluruhnya tergantikan oleh pesawat,
ada beberapa hal yang tidak bisa dilakukan pesawat dan hanya bisa diangkut
kapal, salah satunya seperti membawa rig pengeboran minyak tengah laut.
Awal abad ke-20 merupakan masa keemasan pelayaran kapal Trans Atlantik,
menjadi primadona tersendiri bagi masyarakat dikarenakan image mewah yang melekat dan hanya dari kalangan “berduit” dan
bangsawan saja yang dapat menaikinya, gambaran mewah kapal Trans Atlantik
tergambar dalam kisah Titanic yang berakhir naas di kedalaman samudra. Kisah
kejayaan kapal Trans Atlantik menjadi cerita yang menarik untuk dipelajari.
Namun sayang, semua kisah itu tidak lain dan tidak bukan hanya tinggal sejarah
saja, sebagian besar kapal-kapal Trans Atlantik telah menjadi onggokan besi tua, baik di darat
maupun di dalam laut. Meskipun begitu teryata masih ada kapal-kapal Trans
Atlantik yang masih bertahan hingga saat ini meskipun dalam kondisi pensiun atau tidak akan berlayar lagi.
Berikut
merupakan kapal-kapal Trans Atlantik yang masih bertahan hingga saat ini:
1.
SS Great Britain (1845)
Dibangun: 1845 oleh William Patterson Ltd., Bristol,
Inggris, UK.
Operator: Great Western Steamship Company pada
1845-1847
Merupakan kapal Trans Atlantik
tertua yang bertahan hingga saat ini. Kapal ini di desain oleh insinyur
legendaris Isambard Kingdom Brunel. Kapal ini merupakan kapal dengan teknologi
paling canggih pada masanya. Kapal ini berhenti beroperasi karena kebakaran pada tahun 1886 dan
dijadikan kapal pengangkut batu bara hingga 1937 yang kemudian dibiarkan teronggok
begitu saja. Hingga pada tahun 60-an muncul ketertarikan untuk merestorasi dan
membangun ulang kapal ini. SS Great Britain akhirnya dibuka untuk umum sebagai
museum kapal dan menjadi satu-satunya kapal Trans Atlantik yang bertahan dari
abad ke-19.
2.
RMS Queen Mary (1936)
Dibangun: 1936 oleh John Brown & Company Ltd.,
Clydebank, Skotlandia, UK.
Operator: Cunard Line/Cunard-White Star Line pada
1936-1967
Merupakan kapal Trans Atlantik paling terkenal,
menyadang predikat sebagai kapal terbesar ke-3 yang pernah dibangun sebelum
dimulainya era peperangan serta masih bertahan hingga sekarang. Pada saat
perang dunia ke-2, kapal ini dialih fungsikan menjadi kapal pengangkut pasukan
sekutu. Setelah perang berakhir, kapal ini kembali melanjutkan tugasnya
mengangkut penumpang hingga berhenti beroperasi pada tahun 1967. Hingga saat
ini, kapal ini masih bertahan meskipun sudah tidak berlayar lagi dan menjadi
hotel terapung di California.
3.
MV Stockholm (1948) – Menjadi Saubadia/Volker/Astoria
Dibangun: 1948 oleh AB Gotaverken, Stockholm, Swedia.
Operator: Swedish American Line pada 1948-1960
Tidak seperti kapal-kapal di
atas, kapal ini sebelumnya merupakan kapal penumpang tertua di dunia dengan
berat 10,000 ton ketika masih aktif. Namun penampilan dan konfigurasinya saat
ini tidaklah sama ketika pertama dikirimkan ke Swedish American Line pada tahun
1948. Pada mulanya, kapal ini mengalami musibah kebakaran ketika baru selesai
dibangun dan menyebabkan kerugian yang besar. Setelahnya segera dibangun kapal
pengganti yang identik untuk menggantikan kapal pertama, sayangnya perang dunia
ke-2 telah pecah yang mengakibatkan kapal ini tidak dapat digunakan meskipun Swedish
American Line merupakan perusahaan pelayaran dengan navigasi yang baik di luar
zona perang Mediterania. Tidak adanya pilihan membuat Swedish American Line
terpaksa menjual kapal ini kepada pemerintah Italia untuk dijadikan kapal
pengangkut pasukan.
Kapal ini berganti nama
menjadi Saubadia dan lebih banyak menghabiskan waktu bersandar di dermaga
hingga pada akhirnya kapal ini dihancurkan oleh pesawat pengebom Inggris yang
mengakibatkan kapal ini tenggelam pada tahun 1944. Dikarenakan perekonomian di Eropa
yang masih belum membaik pasca perang dunia ke-2, Swedish American Line menolak
untuk membangun kapal yang lebih besar dan memutuskan untuk membangun MV
Stockholm ketiga dengan desain yang sederhana.
Kapal ketiga ini menjadi
sorotan internasional pada 1956 dikarenakan sistem navigasi yang buruk dan
menyebabkan tabrakan dengan kapal penumpang lainnya yaitu Andrea Doria. Akibat kecelakaan
ini, Andrea Doria tenggelam dan 52 korban tewas sedangkan Stokcholm III hanya
mengalami kerusakan di bagian depan dan berlayar kembali ke New York. Kapal ini
dijual dan berganti nama beberapa kali
hingga saat ini bernama MV Astoria dan masih aktif berlayar.
4.
SS United States (1952)
Dibangun: 1952 oleh Newport News Shipbuilding &
Drydock Company, Newport News, Virginia, USA.
Operator: United States Lines pada 1952-1969
Kapal ini didesain oleh
arsitek angkatan laut terkenal yaitu William Francis Gibbs dengan sistem
kemananan dan teknologi tercanggih pada masanya. Kapal ini dibangun dengan
tujuan keamanan yang tinggi, hal ini dapat dilihat dari material kapal yang
anti api, hanya piano dan meja dapur saja yang terbuat dari kayu itupun
dilapisi bahan anti api pula. Kapal ini dapat berubah dari kapal pesiar mewah
menjadi kapal perang dalam waktu 24 jam saja. Saat ini SS United States masih
menunggu donasi untuk direstorasi kembali di bawah organisasi SS
United States Conservancy.
5.
SS Rotterdam (1959) – Menjadi Rembrandt/Rotterdam
Dibangun: 1959 oleh Rotterdam Drydock Company,
Rotterdam, Belanda.
Operator: Holland America Line pada 1959-1997
Tahun 1958 merupakan tahun pertama dimana masyarakat
menyeberangi lautan atlantik menggunakan pesawat ketimbang kapal, akibatnya saham
perusahaan pelayaran terjun bebas. Namun begitu Holland America Line melihat sisi
lain dari hal ini sebagai kesempatan. Holland America Line mengoperasikan kapal
Trans Atlantik dengan 2 kelas yang bisa diubah menjadi 1 kelas untuk menarik
perhatian penumpang. Setelah pensiun, kapal ini kemudian teronggok hingga
beberapa investor Belanda datang untuk merestorasi kapal ini. Sekarang kapal
ini menjadi museum dan hotel terapung.